Scan barcode
rebeccaisabelle's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.5
Graphic: Death, Genocide, Hate crime, Violence, Forced institutionalization, Xenophobia, Antisemitism, Death of parent, Murder, and War
Moderate: Body horror, Physical abuse, Racism, Torture, Blood, Police brutality, Grief, Religious bigotry, and Injury/Injury detail
Minor: Ableism, Rape, Pregnancy, and Abandonment
clavishorti's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Dalam membuka halaman-halaman awal Salt to the Sea karya Ruta Sepetys, musim dingin yang menusuk hingga ke jiwa segera menciptakan atmosfer kengerian dan keputusasaan yang mencekam. Dengan mendalam memadukan unsur sejarah dan fiksi, Ruta Sepetys merinci kisah tragis kapal Wilhelm Gustloff pada masa Perang Dunia II, mengundang pembaca untuk tenggelam dalam kegelapan cerita.
Hal yang pertama kali meraih hati saya adalah kecermatan Ruta Sepetys dalam menggambarkan harapan penumpang kapal untuk mencicipi esensi dari kebebasan. Ironisnya, kebebasan yang seharusnya menjadi hak setiap individu malah menjadi suatu paradoks yang merobek harapan.
Kapal Wilhelm Gustloff, yang semula dianggap sebagai benteng perlindungan, berubah menjadi panggung tragedi besar yang menyaksikan ribuan jiwa merasakan penderitaan dan kehilangan dalam Perang Dunia II. Ruta Sepetys membawa pembaca pada perjalanan mendalam melalui perjuangan pengungsi, menggambarkan tantangan ekstrem baik secara fisik maupun mental. Upaya melarikan diri dari kekerasan dan kehancuran menghasilkan empati yang mendalam, sementara trauma perang dan kesulitan hidup menghadapi ancaman konflik bersenjata dipaparkan dengan kedalaman yang cukup mengesankan.
Selain itu, Salt to the Sea menjelajahi isu-isu rumit mengenai hubungan antar karakter dari latar belakang yang berbeda. Di tengah konteks Nazi, buku ini menggambarkan kebingungan dan ketidaksetujuan masyarakat terhadap rezim otoriter. Ada yang berusaha melarikan diri dari cengkeraman kekuasaan, sementara yang lain menanggung beban kehancuran moral sebagai bagian dari sistem penyebab penderitaan besar.
Serangan militer merebak dalam perjalanan sulit para pengungsi, menciptakan atmosfer tekanan di mana ketidakpastian dan ancaman menjadi bayang-bayang konstan. Para pengungsi tidak hanya harus menghindari serangan musuh, tetapi juga harus bersiap untuk menghadapi ancaman yang tak terduga.
Lebih dari itu, Salt to the Sea juga menyelami ketidakpastian moral dan etika di tengah-tengah perang, menggambarkan pertempuran batin karakter. Dalam narasi yang kompleks, Salt to the Sea mengungkap bagaimana perang tidak hanya merusak fisik, tetapi juga menggoyahkan nilai-nilai kemanusiaan.
Pendekatan penyampaian yang unik melalui bab-bab pendek dengan sudut pandang empat karakter utama—Joana, Florian, Emilia, dan Alfred—merupakan daya tarik utama Salt to the Sea. Ruta Sepetys dengan penuh kecerdikan membawa saya masuk ke dalam pikiran dan perasaan masing-masing karakter, menciptakan keterlibatan emosional yang mendalam.
Keempat karakter ini, dengan rahasia dan perasaan pribadi yang kompleks, bersatu secara dramatis di kapal Wilhelm Gustloff, membawa beban emosional yang beraneka, mulai dari rasa bersalah hingga ketakutan yang mencekam. Dinamika ini tidak hanya menghiasi pengalaman membaca, tetapi juga merajut lapisan emosi yang memperdalam dan memperkaya kisah ini, menciptakan ketertarikan dan keingintahuan yang sulit untuk dilewatkan.
Namun, dalam beberapa bagian cerita, terutama saat rahasia kelam terungkap, saya menemukan kekurangan dalam eksekusi yang menghadirkan kekurangan kepuasan. Mungkin karena bab-bab yang singkat, adegan pembongkaran rahasia kadang terasa seperti tergesa-gesa, menahan potensinya secara penuh. Meskipun begitu, kelemahan ini tidak merusak daya tarik utuh buku. Buku ini tetap mengundang ketertarikan meski terdapat elemen-elemen yang mungkin bisa ditingkatkan.
Di samping itu, melalui tangan cermat Putri Septiana Kurniawati, alih bahasa Salt to the Sea ke dalam bahasa Indonesia, kekuatan dan keindahan cerita ini berhasil dipertahankan dengan apik. Terjemahan ini tidak hanya mentransmisikan kata-kata, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam kepada para pembaca yang memilih mengeksplorasi penuh warna sejarah di tengah tantangan pengungsi di kapal Wilhelm Gustloff. Dengan penuh apresiasi, terima kasih kepada Putri Septiana Kurniawati yang telah mengantarkan keindahan dan makna Salt to the Sea ke dalam bahasa Indonesia dengan penuh keahlian.
Dengan kekuatan yang memukau, Salt to the Sea tidak hanya mewujudkan kisah bersejarah di kapal Wilhelm Gustloff, tetapi juga menjadi simbol kuat tentang keberanian, ketahanan, dan kewajiban kita untuk merawat kenangan sejarah. Dalam kata-kata Ruta Sepetys yang menggema, “Saat para penyintas telah tiada, kita tidak boleh membiarkan kebenaran hilang bersama mereka.” Terhubung dengan esensi memahami dan menceritakan sejarah, karya ini melampaui batas menjadi panggilan untuk menjaga api kebenaran tetap menyala. Sebagai pembaca, saya merasa terhormat dan terinspirasi oleh perjalanan emosional yang telah saya alami melalui halaman-halaman Salt to the Sea. Karya ini bukan hanya sebuah buku; ini adalah panggilan untuk menjaga abadi sejarah yang tak boleh dilupakan, memelihara makna kemanusiaan, dan merayakan kekuatan manusia dalam menghadapi ketidakadilan.
Graphic: Child death, Death, Gore, Gun violence, Blood, Death of parent, and War
Moderate: Rape, Medical content, and Pregnancy
Minor: Animal death, Panic attacks/disorders, Physical abuse, and Murder
aphrochilds's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? No
4.75
Graphic: Child death, Death, Mental illness, Physical abuse, Racial slurs, Racism, Sexual assault, Suicidal thoughts, Violence, Blood, Vomit, Trafficking, Grief, Death of parent, Murder, Pregnancy, Sexual harassment, Colonisation, and Injury/Injury detail
amberinbookland's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
3.75
Graphic: Ableism, Animal cruelty, Body horror, Child abuse, Child death, Death, Pedophilia, Physical abuse, Racism, Rape, Sexual assault, Sexual violence, Suicidal thoughts, Violence, Xenophobia, Blood, Antisemitism, Medical content, Grief, Medical trauma, Death of parent, Murder, Pregnancy, Sexual harassment, War, Injury/Injury detail, and Deportation
juliamb's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? No
4.25
Graphic: Child death, Death, Gun violence, Hate crime, Misogyny, Physical abuse, Rape, Suicide, Violence, Xenophobia, Vomit, Stalking, Death of parent, Murder, Pregnancy, Sexual harassment, War, and Injury/Injury detail
hungeberg's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
However i did really enjoy this book even though it was darker than anything i had read in a while. I especially enjoyed the character of Frigg since he reminded me of people i've met in real life - even though he is absloutly horrible. He was laugable throughout the book to a point where i laughed out loud because of his self interest and stupid observations.
Anyway i don't get why this belongs in young adult it is pretty horrific to read and I wouldn't let anyone under 18 read it because of some of the graphic describtions. That said the book is very necessary especially because this is properly pretty close to the horrific acts of violence commited throughout the war.
Graphic: Ableism, Body horror, Child death, Death, Genocide, Gun violence, Physical abuse, Racial slurs, Rape, Sexual violence, Violence, Xenophobia, Blood, Vomit, Antisemitism, Medical content, Murder, Abandonment, War, and Injury/Injury detail
swaggynikki's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? No
Graphic: Animal cruelty, Child abuse, Child death, Death, Genocide, Gore, Hate crime, Pedophilia, Physical abuse, Racism, Rape, Sexual assault, Suicide, Violence, Xenophobia, Blood, Antisemitism, Medical content, and Murder
Moderate: Animal cruelty and Confinement