Scan barcode
A review by blackferrum
Siniar Semut Kecil by Ana Latifa
emotional
funny
hopeful
informative
inspiring
lighthearted
reflective
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? N/A
3.75
Actual rating: 3,8
Malka adalah remaja berandal yang selalu menentang perintah orang tua dan apa pun yang bernama peraturan. Itu sebelum dia mengalami kecelakaan fatal yang membuat keyakinannya soal hidup dan Tuhan berubah total. Akibat perbuatannya di masa lalu membuat Malka mengambil keputusan besar; meninggalkan kehidupan lamanya dan memasuki kehidupan yang baru. Di sekolah barunya, tindak-tanduk Malka bisa dibilang mencurigakan, mengesalkan beberapa orang, dan menenangkan. Sedangkan Yadinira, orang yang pertama kali merespon kedatangan Malka dengan agak sinis beranggapan bahwa perlakuan Malka yang agak alim itu agak mengganggu, tidak sesuai dengan kesehariannya maupun kondisi sekolah.
Sejak awal rilis, judulnya bikin penasaran. Singkat, indonesia banget, mungil. Dunno kenapa bisa kepikiran sama kata terakhir, yang pasti, ceritanya nggak semungil (atau imut bahasa lainnya) yang aku kira. Bahasan soal bullying, geng, kenakalan remajanya nggak bisa dibilang "ringan". Ada beberapa bagian yang bikin sangsi dan ngeri, terutama setelah Malka mengalami kecelakaan itu, sih. Agaknya rumit kalau dijelaskan. Satu yang bisa diambil kesimpulan; bertobatlah sebelum nyawamu melayang.
Yep, kondisi Malka ini parah banget pas koma, bahkan dia bisa sadar itu udah mukjizat dari Allah. Sempat sebal sama perilaku dia, tapi untung perubahannya lebih kentara dan ke arah yang lebih baik.
Karakter Malka sendiri banyak mengalami pengembangan. Oh, hampir lupa ngomongin soal Yadinira. Dia juga banyak mengalami pengembangan. Cuma, beberapa hal, salah satunya gaya tulisan, bikin warna karakter ini jadi kurang menonjol. Tapi rasanya emang karena gaya tulisannya aja yang kurang bisa masuk ke aku. Bukan berarti nggak bagus.
Unsur islaminya kental, tapi nggak sampai bikin pembaca merasa diceramahi atau lagi ngikutin kajian secara langsung gitu. Penulis banyak masukin unsur ini ke perilaku karakter, jadi geraknya jelas dan terstruktur. Memang, banyak sub-plot (dan berarti ada sub-konflik juga), tapi untung nggak ada yang waste atau percuma dimasukkan. Semua terselesaikan.
Kecuali satu, bagian siniarnya nggak menonjol bahkan terkesan nggak ada bahasan lebih lanjut, tapi udah menimbulkan konflik. Agak sayang sebetulnya karena Siniar Semut Kecil adalah judul buku dan eksistensinya malah nggak terlalu dominan.
Anyway, ini bacaan bagus. Cocok buat yang lagi cari bahan bacaan ringan, seputar remaja, islamic fiction, dan heartwarming.
Malka adalah remaja berandal yang selalu menentang perintah orang tua dan apa pun yang bernama peraturan. Itu sebelum dia mengalami kecelakaan fatal yang membuat keyakinannya soal hidup dan Tuhan berubah total. Akibat perbuatannya di masa lalu membuat Malka mengambil keputusan besar; meninggalkan kehidupan lamanya dan memasuki kehidupan yang baru. Di sekolah barunya, tindak-tanduk Malka bisa dibilang mencurigakan, mengesalkan beberapa orang, dan menenangkan. Sedangkan Yadinira, orang yang pertama kali merespon kedatangan Malka dengan agak sinis beranggapan bahwa perlakuan Malka yang agak alim itu agak mengganggu, tidak sesuai dengan kesehariannya maupun kondisi sekolah.
Sejak awal rilis, judulnya bikin penasaran. Singkat, indonesia banget, mungil. Dunno kenapa bisa kepikiran sama kata terakhir, yang pasti, ceritanya nggak semungil (atau imut bahasa lainnya) yang aku kira. Bahasan soal bullying, geng, kenakalan remajanya nggak bisa dibilang "ringan". Ada beberapa bagian yang bikin sangsi dan ngeri, terutama setelah Malka mengalami kecelakaan itu, sih. Agaknya rumit kalau dijelaskan. Satu yang bisa diambil kesimpulan; bertobatlah sebelum nyawamu melayang.
Yep, kondisi Malka ini parah banget pas koma, bahkan dia bisa sadar itu udah mukjizat dari Allah. Sempat sebal sama perilaku dia, tapi untung perubahannya lebih kentara dan ke arah yang lebih baik.
Karakter Malka sendiri banyak mengalami pengembangan. Oh, hampir lupa ngomongin soal Yadinira. Dia juga banyak mengalami pengembangan. Cuma, beberapa hal, salah satunya gaya tulisan, bikin warna karakter ini jadi kurang menonjol. Tapi rasanya emang karena gaya tulisannya aja yang kurang bisa masuk ke aku. Bukan berarti nggak bagus.
Unsur islaminya kental, tapi nggak sampai bikin pembaca merasa diceramahi atau lagi ngikutin kajian secara langsung gitu. Penulis banyak masukin unsur ini ke perilaku karakter, jadi geraknya jelas dan terstruktur. Memang, banyak sub-plot (dan berarti ada sub-konflik juga), tapi untung nggak ada yang waste atau percuma dimasukkan. Semua terselesaikan.
Kecuali satu, bagian siniarnya nggak menonjol bahkan terkesan nggak ada bahasan lebih lanjut, tapi udah menimbulkan konflik. Agak sayang sebetulnya karena Siniar Semut Kecil adalah judul buku dan eksistensinya malah nggak terlalu dominan.
Anyway, ini bacaan bagus. Cocok buat yang lagi cari bahan bacaan ringan, seputar remaja, islamic fiction, dan heartwarming.
Moderate: Car accident and Death of parent
Minor: Chronic illness