A review by blackferrum
A Good Girl's Guide to Murder - Panduan Membunuh dari Anak Baik-Baik by Holly Jackson

adventurous challenging dark emotional funny informative mysterious reflective tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Oke, setelah baca, aku bingung harus reviu bagaimana karena plotnya padat dan pas alias nggak ada bagian yang mesti disingkirkan karena cuma jadi tim hore di alur utama. Jadi, mungkin isinya lebih ke fangirling aja, mungkin dengan beberapa komentar karena barangkali nanti muncul sesuatu pas nulis.

- Ada nggak sih, yang terobsesi sama PR kayak Pip? Yang pasti bukan aku wkwkwk tapi emang ini udah jadi rahasia umum pembaca AGGGTM lah, ya. Terus sempet kepikiran, kalo dia terlalu niat untuk sebuah tugas. Tapi ya, ini Pip. Apa dia nggak bakal takut kena akibat dan yep, layaknya remaja, dia mulai tahu kalau penyelidikannya ternyata lebih kompleks dari perkiraan awal.
- I love Ravi! Tapi lebih suka kombo Ravi + Pip. Agak kaget karena kupikir Ravi bakal banyak menghalangi Pip karena ya penyelidikannya emang bahaya, tapi doi cukup suportif dan tetap ngikutin aturan main Pip.
- Perkenalan karakternya smooth banget. Oh, kapan lagi nemu yang kayak begini, jadi mesti diapresiasi dg ditulis di sini >.<
- Aku suka dengan sistem entrinya Pip, sih. Ini memperlihatkan karakterisasinya yang rapi dan mengingat ibu Pip sendiri bilang anaknya bisa bikin anak orang nangis pas ngerjain PR bareng, jadi cocok kalo dia selalu mencatat apa pun dengan runut.
- The moments Pip menemukan sesuatu beberapa saat setelah melihat bukti atau temuan apa pun di sini mengingatkan ke diri sendiri kalo kadang kala kita mesti kasih jeda sebentar buat mencerna. Yah, manusiawi kalo Pip nggak bisa langsung menangkap apa yang dia lihat. Eh, ini bukan motivasi, sih, lebih ke nunjuk bagian yang emang jadi perhatianku.
- Karakterisasi Pip nggak ada masalah, begitu juga Ravi, Cara, dll, tapi eksistensi karakter pembantu yang agak krisis. Mungkin karena banyak karakter jadi nggak ada porsi buat jelasin satu per satu, tapi kayak sayang aja gitu sosok-sosok tertentu malah ada hanya untuk melengkapi cerita. Contoh orang tua Ravi dan ibu Pip. Ibu Pip ada beberapa bagian memang yang nunjukin dia secara "personal", tapi ya udah di situ aja. Agak sayang sebetulnya karena yang lain dijadikan pelengkap saja tanpa latar. Atau mungkin bakal banyak dibahas di buku selanjutnya? Let's see.
- Oh iya, walaupun bukunya tebal, tapi kesan "bosan dari awal sampai pertengahan" nggak ada. Atau aku ngerasa begitu. Dari awal malah udah diajak nanjak plus gregetan (terutama sama Stainley, jeleq banget perilaku lu!), di akhir malah lebih tegang lagi. Bagian yang kukira bakal berpotensi open ending malah dikasih kejutan lagi huhu suka banget <3
- Udah, saat ini cuma kepikiran hal-hal di atas. Mungkin reviunya bakal kuubah kalau keingetan sesuatu atau enggak karena mentok di situ-situ aja. Yang pasti, bukunya bagus banget! Sesuai sama hype-nya.

Expand filter menu Content Warnings