A review by blackferrum
Highly Unlikely by Aghnia Sofyan

emotional funny informative inspiring lighthearted reflective relaxing fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Aduh, lihat cover-nya aja udah gemes >< interaksi Raya-Bergas juga gemes haha, lebih ke greget sih sebenernya, kayak lucu aja gitu lho mereka. Ini buku kedua dari Kak Aghnia dan mulai sekarang belio bakal jadi penulis autobuy-ku.

Karena dulu udah baca versi platform-nya, baca yang versi buku terasa fresh. Karakter Raya yang ambis, selalu nurut perintah orang tua, dan perfeksionis, bikin dia kelihatan jadi cewek yang "banyak muatan". Kayak berat banget hidupnya mesti ngatur perkuliahan daring, ngurusin kompos, ngasih tau adik yang nggak cukup sekali ngomong doang, plus ngimbangin emosi karena salah satu anggota kelompoknya ilang-ilangan pula.

Raya di buku baru bebannya agak kurang sedikit, walaupun masih aja ya dia harus handle segala hal. Capek juga harus selalu siap sedia, pokoknya siap nanggung kalau yang lain nggak bisa diandalkan gitulah. People pleaser banget emang.

Gaya berceritanya as always selalu rapi, nggak ada kesan informasi harus lebih panjang ketimbang alur cerita atau sebaliknya. Pas. Karakter di buku ini juga punya porsi yang sama, sih, sesuai sama takaran masing-masing. Rachel, adik Raya, yang terbukti nggak langsung disuruh gerak, nggak ambil bagian paling banyak. Terus aku suka background Rachel yang yah wajar dia bersikap begitu karena cerita ini diambil dari sudut pandang Raya, jadi pembaca nggak banyak tau soal kebenarannya. Antara emang Rachel males aja atau ada alasan lain.

Karakter Popon dan Kemal juga nggak banyak makan porsi, sih. Mereka ada buat menyokong karakter Raya, sebagaimana mestinya. Respon Kamal tuh malah real banget, aduh mood deh, jadi inget masa-masa dapet anggota kelompok yang ambis wkwkwk

Bagian penjelasan komposnya kayak yang kusinggung di atas, nggak ada kesan "kepanjangan" sampai menutupi alur cerita. Penjelasannya juga gampang dicerna dan kasih efek yang bikin pembaca jadi kepengin ikut ngompos juga.

Bagian yang kurang mungkin di bagian Yuri aja, sih, selain itu oke banget. Buat yang suka cerita romansa ala anak kuliahan yang nggak biasa (sambil diajarin ngompos), kayaknya mesti banget coba baca buku ini.