A review by blackferrum
Ikan Kecil by Ossy Firstan

emotional informative inspiring lighthearted reflective fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Salah satu buku terbaik yang aku baca bulan ini. Agak menyesal kenapa nggak dari dulu baca karena isinya bobot banget!

Keluarga Deas dan Celoisa harus menebalkan telinga mendengar pertanyaan dilanjutkan dengan judgement dari salah satu budenya (nggak ingat siapa namanya karena baca 2 karya yang tema ceritanya serupa) soal kapan punya anak. Pertanyaan basi dan kurang ajar ini bukan fenomena baru atau aneh lagi, ya, tapi memang nggak semua orang paham kalau pertanyaan yang entah-diniatkan-untuk-apa ini sangat menyinggung perasaan orang yang ditanya.

Punya anak bukan kompetisi, apalagi dijadikan ajang prestasi. Celoisa sangat bahagia akhirnya hamil. Apa masalahnya bisa selesai? Oh, tidak. Anaknya nggak kunjung bicara atau sekadar bubling di usia satu tahun lebih. Para mulut usil mulai berulah, tapi Deas & Celoisa mulai khawatir apakah ada yang salah dengan anaknya. Vonis dokter mengubah segalanya.

Bahasan soal autisme dan proses penerimaan orang tua yang belum bisa menerima kondisi anaknya jadi highlight cerita. Sikap Celoisa yang awalnya denial bikin greget. Kenapa dia nggak bisa menerima kondisi Olei dengan cepat, padahal Deas bisa?

Sepanjang baca ini nggak berhenti memuji Deas dan kesabarannya yang wow. Oh, idenya bikin istrinya jadi bisa lebih legowo juga keren banget. I love him! Semua wanita butuh suami suportif macam Deas. LOL.

Ada beberapa unsur komedi di sini yang bikin "aura" bukunya jadi lebih ceria. Sebenernya, kukira buku ini bakalan ngasih after taste depresif, mengingat topik yang dibawa cukup berat, tapi ternyata salah kaprah. Justru hati menghangat dan bikin aku pribadi jadi lebih teredukasi dengan cara dengan vibe "kalau ada kemauan pasti ada jalan".