A review by blackferrum
Perhaps Yours by Sara Maureen

lighthearted slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.75

Actual rating: 2,8

Actually, I don't know how to react this book. Trope-nya favoritku banget, tapi eksekusi ceritanya meh banget :(

Well, aku tahu penulis dari salah satu platform kepenulisan dan suka banget sama cara nulisnya yang rapi. Karena memang di platform itu banyak yang tulisannya acak adul, nemu tulisan kakak ini berasa nemu "emas". Pas kepoin lebih jauh ternyata udah pernah nerbitin buku fisik, digitalnya bisa diakses dengan mudah pula. Jadi, makin termotivasi buat baca.

Renjana harus rela ditinggalkan di hari pernikahannya setelah akad oleh sang pengantin pria. Dia sama sekali tidak keberatan karena tujuannya menikahi Aiden hanya satu; agar anaknya mendapat status serta mengetahui siapa ayah kandungnya. Beberapa keluarga Aiden menganggapnya gold digger, apalagi setelah dia mendapat posisi yang bagus di perusahaan milik keluarga Aiden.

Tiga tahun terbiasa mengurus Kelana sendirian, kedatangan Aiden ke rumah dan hidup mereka membuat Renjana semakin bingung. Mengapa Aiden tiba-tiba peduli? Ketika perhatian dan kehadiran Aiden menjadi hal yang tidak mengherankan lagi, Renjana malah takut jika semua ini fana. Jika dia mendekat, Aiden akan pergi dari hidupnya dan Kelana lagi seperti sebelumnya.

So easy to jump from one to another conclusion. Pikiran Renjana awalnya bikin gerah. Wajar dia ragu dan takut karena Aiden tiba-tiba jadi sosok yang kepengin dekat dengan keluarganya, tapi pemikiran yang berlebihan dan kebiasaan nggak mengungkapkan secara langsung apa yang dia pikirkan rasanya mulai berlebihan. Terlebih bagian dia akhirnya sampai pergi ke tempat lain. Kayaknya ini 3rd Act yang bikin emosi alih-alih pembenaran. Kasihan juga si Aiden mesti berjuang sendirian.

Yah, Aiden memang berengsek. Walaupun dipikir-pikir lagi kayaknya itu cuma imej yang sengaja dibikin penulisnya karena nggak ada alasan kuat kenapa Aiden suka main cewek. Alasan yang mengakar gitu. Tapi yah, dia kan berubah tuh, kayaknya emang susah banget buat Aiden bisa diterima di kehidupan Renjana. Well, seenggaknya dia berusaha, tapi ya begitulah, dimentahkan.

Tapi aneh juga betapa Renjana ini bisa langsung menerima sentuhan fisik dari Aiden. Karena begini, di awal dia digambarkan sebagai wanita independen yang nggak akan gampang kesentuh dengan dorongan apa pun. Memang dia meragukan ketulusan Aiden, tapi di bagian suaminya nyentuh dia, meski hanya pelukan, rasanya agak ... kurang sinkron. Pokoknya tarik ulur ala mereka berdua ini aneh banget menurutku. Entah penulisnya kurang bisa menggambarkan situasi antara mereka atau aku aja yang banyak protes.

Konflik di akhir itu rasanya nggak bisa bikin puas, sih, kayak maksa banget mesti ditambahkan. Intinya, alurnya sendiri kurang kuat. Kayaknya juga kebanyakan sub-konflik jadi pas konflik utamanya agak goyah. Duh, aku ngoceh apa, sih ><

Intinya, yang suka cerita cinta salah sasaran atau salah paham begini. Apa ya nyebutnya, second chance? Mungkin bakal suka, sih. Bagiku agak sayang aja alurnya bisa diperbaiki dan diringkas, alih-alih kasih fan service banyak banget, tapi berakhir meleber ke mana-mana.