A review by rievinska
Bukan Perawan Maria by Feby Indirani

4.0

Nggak semua cerita di sini saya nikmati, yang tandanya saya sendiri pun sedang menantang banyak hal yang selama ini saya yakini apa adanya.

(NB: Tapi tentu saya tidak setuju pada perisakan umat beragama/beraliran lain atau sikap holier than thou yang membuat suatu umat dengan entengnya mengkafirkan orang. Namun, banyak hal di sini yang menggelitik saja seperti pasangan gay di surga dalam gambaran Abdullah pada Tiba di Surga, Kiai Rahim yang ‘wanita’ dalam dirinya menyimpan gairah terhadap seorang peneliti lelaki dalam cerita Ana Al-Hubb.
Bukan berarti saya gayphobic atau gimana. Saya selama ini memilih untuk acuh terhadap mereka, let them live their lives. Namun jelas, dalam keyakinan saya, saya juga tidak bisa membenarkan ini. Yang mana tampaknya pemahaman saya saat ini juga bisa saya tantang sendiri seiring waktu berjalan)

Tapi memang seperti kata penulis, cerita-cerita di sini diharapkan dapat membuka diskusi lebih lanjut mengenai keyakinan yang kebanyakan memang kita dapatkan begitu saja lewat ajaran-ajaran keagamaan sejak kecil.

Anyway, saya paling suka Tanda Bekas Sujud (2).