Take a photo of a barcode or cover
A review by thestarcatcher
The Scarlet Plague by Jack London
4.0
JoglosemarRC2021
Bertema disaster/pandemi/apocalypse
Musim panas tahun 2013, penyakit aneh menyerang kota New York. Diberitakan terjadi beberapa kematian yang begitu cepat, ditandai dengan wajah dan tubuh yang berubah menjadi merah. Dalam waktu 24 jam, penyakit tersebut diberitakan juga melanda Chicago. Bahkan kota London sebenarnya sudah dilanda penyakit aneh ini sejak dua minggu lalu, tetapi menyembunyikannya dari umum dengan melarang media memberitakannya.
.
.
Professor James Howard Smith yang saat itu berusia 27 tahun dan tinggal di California awalnya meremehkan penyakit itu dan menganggapnya seperti penyakit lain yang akan segera ditemukan obatnya. Tetapi kematian tiba-tiba seorang murid yang sehat dan bugar di hadapannya mengubah pandangannya. Kematian semakin meluas karena terjadi begitu cepat, hanya dalam satu jam sejak gejala awal muncul. Jenazah yang tak sempat terurus dan dikubur tergeletak begitu saja di pinggir jalan menyebabkan penyakit semakin menyebar, karena penyakit aneh ini merusak tubuh penderitanya begitu cepat saat meninggal. Sehingga kuman di dalam jenazah lebih cepat keluar dan menyebar.
.
.
.
Di saat orang di sekitarnya meninggal satu-persatu Professor Smith berhasil selamat dan hanya segelintir orang saja yang dia tahu berhasil selamat dari pandemi ini. Orang-orang yang berhasil selamat ini mulai membentuk suku-suku mereka sendiri.
.
Sekarang, 60 tahun sejak pandemi terjadi, kehidupan seakan kembali ke masa yang jauh. Pakaian dari kulit hewan, tak ada uang, tak ada alat telekomunikasi, tak bisa membaca, dan lain-lain. Professor Smith, satu-satunya orang yang selamat dari pandemi dan masih bertahan hidup merasa sedih dengan kemunduran ini dan berharap agar populasi manusia berhasil meningkat seiring berjalannya waktu.
.
.
.
.
.
Di novel diceritakan pandemi terjadi di tahun 2013, tetapi di novel ini tahun segitu masih ada perbudakan.
Sayang sekali novel pendek ini terlalu pendek huhu.
Bertema disaster/pandemi/apocalypse
Musim panas tahun 2013, penyakit aneh menyerang kota New York. Diberitakan terjadi beberapa kematian yang begitu cepat, ditandai dengan wajah dan tubuh yang berubah menjadi merah. Dalam waktu 24 jam, penyakit tersebut diberitakan juga melanda Chicago. Bahkan kota London sebenarnya sudah dilanda penyakit aneh ini sejak dua minggu lalu, tetapi menyembunyikannya dari umum dengan melarang media memberitakannya.
.
.
Professor James Howard Smith yang saat itu berusia 27 tahun dan tinggal di California awalnya meremehkan penyakit itu dan menganggapnya seperti penyakit lain yang akan segera ditemukan obatnya. Tetapi kematian tiba-tiba seorang murid yang sehat dan bugar di hadapannya mengubah pandangannya. Kematian semakin meluas karena terjadi begitu cepat, hanya dalam satu jam sejak gejala awal muncul. Jenazah yang tak sempat terurus dan dikubur tergeletak begitu saja di pinggir jalan menyebabkan penyakit semakin menyebar, karena penyakit aneh ini merusak tubuh penderitanya begitu cepat saat meninggal. Sehingga kuman di dalam jenazah lebih cepat keluar dan menyebar.
.
.
.
Di saat orang di sekitarnya meninggal satu-persatu Professor Smith berhasil selamat dan hanya segelintir orang saja yang dia tahu berhasil selamat dari pandemi ini. Orang-orang yang berhasil selamat ini mulai membentuk suku-suku mereka sendiri.
.
Sekarang, 60 tahun sejak pandemi terjadi, kehidupan seakan kembali ke masa yang jauh. Pakaian dari kulit hewan, tak ada uang, tak ada alat telekomunikasi, tak bisa membaca, dan lain-lain. Professor Smith, satu-satunya orang yang selamat dari pandemi dan masih bertahan hidup merasa sedih dengan kemunduran ini dan berharap agar populasi manusia berhasil meningkat seiring berjalannya waktu.
.
.
.
.
.
Di novel diceritakan pandemi terjadi di tahun 2013, tetapi di novel ini tahun segitu masih ada perbudakan.
Sayang sekali novel pendek ini terlalu pendek huhu.