A review by blackferrum
Parafrasa Rasa by Pradnya Paramitha

dark funny informative lighthearted reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5

Actual rating: 4,5

Kayaknya aku nemu buku yang bakal aku jadikan senjata pas slump xD bener kata salah satu teman bacaku, buku ini beda sama buku-buku penulis sebelumnya (yang terbit SP). Feel pas baca After Wedding kerasa lagi pas baca ini.

Ditinggal sahabat-sahabatnya menikah membuat Dayu harus menghadapi konsekuensi dikenalkan dengan cowok pilihan sahabatnya. Semua ini dilakukan karena mereka nggak ingin Dayu kesepian. Yah, Dayu juga nggak berminat menjalin hubungan dengan siapa pun, apalagi sampai menikah. Baginya, cinta itu hanya akan menyakiti.

Beberapa kencan diatur untuknya dan berhasil Dayu tepis dengan trik dengan harapan sang sahabat akan berhenti mencarikannya pacar. Tapi, cowok terakhir menawarkan sesuatu yang tidak bisa Dayu tolak. Lagi pula, kalau punya pacar Dayu bakal dapat sewa apartemen milik sahabatnya. Hubungan mereka hanya sekadar senang-senang. Kebersamaan semu. Hanya saja, lama-lama rasanya seperti cinta.

Pertama, aku suka karakternya bisa dibedakan. Well, bukan berarti di novel sebelumnya nggak bisa, sih. Walaupun nggak lagi maraton satu penulis yang sama, karakternya malah berasa typecast. Rasendriya bisa beda, sih, atau yah seingatanku memang belum ada karakter-karakter dari penulis yang bisa menyamai Rasendriya. Atau mungkin aja ada, tapi aku aja yang lupa. Intinya, aku suka banget voice cowoknya nggak bocor atau ngarah ke arah yang sampai nggak bisa dibedakan cowok dan cewek. Maskulinitas Rasen cukup terasa.

Kedua, isu mengenai KDRT sampai suicide-nya patut dikasih karpet merah. I won't spilled Rasen's background terlalu dalam, bagian kecilnya cuma dia hebat banget. Udah itu. Suka sama eksekusinya, walaupun agak meringis sih, bayangin dua karakter utama menjalani masa lalu yang nggak banget. Traumanya sampai ke masa depan. Lebih salute lagi sama kakak keduanya Dayu. Aduh, Dayu juga strong sih, sebenernya. Strong dengan cara masing-masing. Emang bener, punya masa lalu sama bukan berarti punya cara survive yang berbeda.

Ketiga, ilustrasi sampulnya indah, cantik, isinya agak babak-belur. Bukan dalam artian tulisannya jelek atau gimana, ya, kalau Kak Pradnya mah udah jaminan mutu. Karakternya sempurna karena punya boncel dan alurnya bener-bener jalan. Development-nya ada, sih, tapi yang paling kerasa kayaknya Dayu, deh. Eh, Rasen juga, deh. Doi tuh, yaampunnn, sekuat apa pundaknyaaa. Peluk jauh buat Dayu-Rasen <3

Terakhir, buku ini ada labelnya dewasa ya, guys, please be wise. Kali ini emang penjelasannya eksplisit, makanya kalau belum berusia 23 tahun ke atas jangan coba baca dulu. Even the sex scene nggak bikin mual, haha. Kayak smooth aja, nggak ada kata-kata manis sampai bikin gumoh. Omongan Rasen emang kadang kebablasan kadar gulanya, tapi masih bisa diterima, lah.

Terima kasih, Kak Pradnya udah nulis ini <3

Expand filter menu Content Warnings