Scan barcode
A review by blackferrum
The Lucky Ones by Tiffany Reisz
dark
emotional
lighthearted
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.75
Actual rating: 3,8
Perkenalan pertama dan langsung suka sama gaya penulisannya. Kovernya agak menipu, ya, kupikir ini buku fantasi atau horor, ternyata jauh banget dari itu. Lebih kaget lagi, ini ternyata terbitan Harlequin. Yah, romansa panasnya jelas ada, mengingat dari mana buku ini berasal, tapi misterinya juga dapet.
Allison memilih kembali ke rumah di mana dia pernah diadopsi oleh seorang dokter bedah dermawan setelah dicampakkan. Peringatan dari sang mantan mengenai keanehan "undangan" datang kembali ke rumah masa lalu itu tidak membuat Allison mundur. Kenangan terakhirnya soal tempat ini buruk dan masih menjadi tanda tanya besar. Maka, ketika memutuskan menginap, Allison bertekad mencari tahu kebenaran mengenai masa lalunya sebelum dibawa sang bibi ke tempat lain.
Pembukaannya bikin kaget karena yah, hubungan beda usia yang cukup jauh bagiku selalu jadi kontroversi, meskipun hubungannya didasari suka sama suka. Lalu mengenai profesi Ronald sendiri nggak begitu melunturkan kesanku soal penulis yang pada dasarnya mungkin berani mengambil pilihan ekstrem.
Biasanya novel terbitan dari Harlequin nggak bisa dibilang bikin enjoy. Kebanyakan telling dan bikin bosan di awal, tapi buku ini beda. Aku suka banget sama terjemahannya yang luwes dan beneran nggak ngerasa lagi baca terbitan H kayak biasanya. Pokoknya beda, deh.
Meskipun ada beberapa hal yang kontroversial di sini, tapi alurnya sendiri rapi dan menarik. Karakterisasinya konsisten sampai akhir dan yang paling penting meskipun punya karakter yang banyak, voice-nya punya ciri khas sehingga mudah untuk dibedakan.
Ini salah satu buku terbaik bulan ini yang aku baca. Peringatan, bukunya untuk usia 21 tahun ke atas, pastikan usiamu mencukupi sebelum memutuskan untuk baca, ya.
Perkenalan pertama dan langsung suka sama gaya penulisannya. Kovernya agak menipu, ya, kupikir ini buku fantasi atau horor, ternyata jauh banget dari itu. Lebih kaget lagi, ini ternyata terbitan Harlequin. Yah, romansa panasnya jelas ada, mengingat dari mana buku ini berasal, tapi misterinya juga dapet.
Allison memilih kembali ke rumah di mana dia pernah diadopsi oleh seorang dokter bedah dermawan setelah dicampakkan. Peringatan dari sang mantan mengenai keanehan "undangan" datang kembali ke rumah masa lalu itu tidak membuat Allison mundur. Kenangan terakhirnya soal tempat ini buruk dan masih menjadi tanda tanya besar. Maka, ketika memutuskan menginap, Allison bertekad mencari tahu kebenaran mengenai masa lalunya sebelum dibawa sang bibi ke tempat lain.
Pembukaannya bikin kaget karena yah, hubungan beda usia yang cukup jauh bagiku selalu jadi kontroversi, meskipun hubungannya didasari suka sama suka. Lalu mengenai profesi Ronald sendiri nggak begitu melunturkan kesanku soal penulis yang pada dasarnya mungkin berani mengambil pilihan ekstrem.
Biasanya novel terbitan dari Harlequin nggak bisa dibilang bikin enjoy. Kebanyakan telling dan bikin bosan di awal, tapi buku ini beda. Aku suka banget sama terjemahannya yang luwes dan beneran nggak ngerasa lagi baca terbitan H kayak biasanya. Pokoknya beda, deh.
Meskipun ada beberapa hal yang kontroversial di sini, tapi alurnya sendiri rapi dan menarik. Karakterisasinya konsisten sampai akhir dan yang paling penting meskipun punya karakter yang banyak, voice-nya punya ciri khas sehingga mudah untuk dibedakan.
Ini salah satu buku terbaik bulan ini yang aku baca. Peringatan, bukunya untuk usia 21 tahun ke atas, pastikan usiamu mencukupi sebelum memutuskan untuk baca, ya.