A review by blackferrum
Rotasi Dunia Reiji by Itakrn

funny lighthearted sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? N/A
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

Hal terceroboh pas memutuskan beli buku ini adalah nggak cek ending atau setidaknya coba baca versi Wattpad-nya dulu karena astaga ... pokoknya nggak expect aja, deh, dikasih ending kayak begitu. GREGETAN POL.

Untuk menjelaskan blurb buku, ceritanya soal mahasiswa baru salah jurusan, Aeris, ketemu senior tegas yang gabung HMJ, Reiji. Mereka berdua lama-lama dekat, walaupun kelakuan Aeris ini bukan teladan bagi maba mana pun. Kedekatan keduanya berkembang jadi sebuah hubungan sampai akhirnya fakta mengenai latar belakang masing-masing membuat hubungan yang baru dibangun itu mendadak retak dan banyak hal terjadi. Hal yang membuat mereka usai atau tetap bertahan sampai kapan pun.

Jujur aku enjoy banget baca ini karena memang muatannya sendiri ringan. Well, isunya sih enggak, ya, berat sebetulnya. Apalagi dari sisi keluarga Aeris. Cuman, penulis bisa mengeksekusi cerita jadi alurnya gampang banget kita ikutin tanpa ninggalin kesan depresif kelar baca.

Tapiii, ada beberapa yang memang harus dibenahi. Banyak sebetulnya. Entah buat memangkas jumlah halaman atau bagaimana, ya, beberapa bagian mendadak dipercepat terus kayak tiba-tiba aja udah sampai sini. Unsur "how do you feel"-nya kureng jujur, makanya emosi ceritanya nggak bisa sampai ke pembaca (re: aku). Aku bakal tandai as spoiler, kalau nggak berkenan mengintip, bisa langsung skip aja :)))
- proses pendekatan Aeris dan Reiji itu supersingkat. Aku sendiri kurang merasakan kemistri keduanya, makanya heran kok bisa langsung merasa klik lalu memutuskan buat pacaran?
- aku tahu udah ada penjelasan soal kenapa Reiji memilih ngekos, tapi tetap nggak menangkap alasan kuatnya, kayak ... kondisi di rumah dia, kan, nggak memungkingkan buat dianya ngekos gitu, lho, maksudku adiknya sendirian sampai kelaperan nunggu ibunya pulang, hape juga ibunya doang yang punya, kalau ibunya belum pulang si adek nggak bisa menghubungi Reiji. Kasihan banget :( awalnya kupikir alasan kuatnya karena Reiji ikut bapaknya (ortunya cerai) dan adeknya ikut si ibu. Atau kondisi di rumah nggak kondusif buat belajar karena ya Reiji buka jasa joki tugas juga, tapi kalau ditelaah dari seringnya si adek nggak bareng ortu dan well, yang rusuh kan sebetulnya ayahnya Reiji, ya, nggak ada alasan dia nggak di rumah. Aku tetap nggak paham di bagian ini, sih. Bukannya Reiji butuh banyak biaya juga ya, kenapa malah pilih kos?
- perubahan sikap setiap karakternya terlalu tiba-tiba. Macam sakelar yang bisa diubah kapan pun dalam hitungan detik. Jujur sifat awal bisa berubah dalam waktu singkat itu kurang bisa diterima, sih. Malah bakal mengurangi emosi yang bakal menguar dari karakter itu sendiri atau menarik empati pembaca atau sesimpel bikin bingung ajalah.
- soal trauma ibunya Aeris nggak bisa kubahas seenak jidat sih, karena walaupun karakter fiksi, kekerasan seksual tetap valid, korban tetap harus dilindungi. Jadi, meskipun ada yang lack dari sikap ibunya Aeris, aku nggak mau bahas lebih jauh walaupun kepengin.
- ending-nya kurang memuaskan, tapi agak realistis. Agak, ya, karena yah mendadak ke kanan lalu ke kiri. Kayak ... aku bingung weh ini gimana sih, aku mesti sedih apa enggak :'(((
- oh iya, satu lagi, soal band Aspire itu. Katanya keluarga ya, tapi porsi nongolnya dikit, malah kayak pemanis makanan gitu hiks, kenapa nggak dicampurin ke alur utamanya aja sih, jadi unsur yang penting gitulah setidaknya.

Expand filter menu Content Warnings