A review by blackferrum
Mengejar Hati by Kaka HY

dark emotional lighthearted reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Dear, Kak Kaka HY, in case belum ada yang bilang hal ini, aku cuma mau ngucapin, tulisanmu bagus banget, kak! Semoga kamu dapat banyak berkah karena bikin akhir bulanku bahagia setelah nemu buku ini.

Oke, mari rem sejenak fangirl-annya, fokus ke reviu. Pertama, aku sempat mau berhenti baca ini karena karakter utamanya nyebelin banget. Banget. Kepalanya keras macam baja. Terus sikap Anya tetap nggak bisa kumaklumi meski sudah mencapai pertengahan buku. Kalau ada tipe cewek yang ngeyel pantang menyerah, kurasa Anya bakal jadi juara (dalam dunia fiksi, ya). Momen mecahin kaca itu puncaknya. Mungkin saking emosinya aku memutuskan berhenti, nggak mau malah jadi bumerang nantinya.

Sebaliknya, konflik buku ini wow, kompleks abis. Kei awalnya yang macam ML yang dingin nggak ketulungan dan sedatar triplek (Chitato nggak bakal mau rekrut dia jadi bintang iklan), tapi latar belakangnya beragam. Siapa sangka?

Aku bingung mau menjelaskan bagaimana, tapi aku suka porsi narasi dan dialognya yang pas. I mean, banyak yang narasinya panjang sampai 3 paragraf (lebih dari 3 kalimat) dan minim dialog. Nah, di sini porsinya hampir 50:50-lah. Penulis nggak kasih semacam tumpukan info di awal yang berpotensi bikin pembaca naik darah. Justru "misteri"-nya disimpan dan diperlihatkan perlahan. Well, kayaknya penulisnya pantas dapat shout out karena mampu menahan kesabaran; membuka fakta sesuai timing dan nggak terburu-buru. Ini yang bikin aku bertahan!

Setelah ditelaah lagi, karakter Anya ini meskipun bikin darting, tapi konsisten sampai akhir, lho. Sesuai dengan perilaku karakter setelah diterpa badai konflik. Bingung? Begini, ada karakter yang setelah ketimpa konflik masih nggak berubah, act like everything was fine, anti badai bangetlah pokoknya. Nah, si Anya ini enggak. Meskipun grasak-grusuk, pas kena konflik dia tetap begitu, tapi nggak langsung balik 100%. Sekali lagi, mesti apresiasi kesabaran penulisnya menempatkan semuanya sesuai timing, sih.

Nah, ada lagi yang bikin aku bisa bersimpati dengan para karakter di sini; emosi karakter bisa tersampaikan dengan baik. Baik banget malah, sampai bikin baper. Nggak dalam hal romantis aja, tapi juga keluarga, pertemanan, dll. Padahal mereka cuma fiksi, tapi kenapa rasanya nyata banget, patah hatiku lihat Kei :(

Masalah bintang full, aku masih kurang puas di beberapa bagian, salah satunya ilustrasi sampulnya yang apaan ini, plis? Kenapa ada orang menuntun anjing juga plislah, semoga kalau cetak ulang cover-nya bisa diganti dengan yang lebih sesuai >.< terus beberapa yang mengganjal sebenarnya sudah terjawab, sih. Atau setidaknya ada jawabannya kalau mau fokus. Masalahnya di awal aku terlalu skeptis jadi agak melupakan beberapa detail informasi. Oh iya, cewek-cewek di sini kenapa pada kepala batu semua, deh, amsyonggg.

Intinyaaaaaa, aku suka banget sama buku ini. Berasa menemukan hidden gem setelah sekian lama dapat bacaan yang yah begitulah. Penasaran sama karya penulis yang lain <3

Expand filter menu Content Warnings