Scan barcode
palsayfara's review against another edition
4.0
Aku selalu menyukai buku-buku yang berisi tentang gagasan...sebab suatu gagasan menciptakan ratusan pertanyaan, ratusan gambar dan hasrat untuk terus dan terus membaca...
Seperti halnya buku ini yang penuh berisi gagasan tentang hidup, dunia, Tuhan dan malaikat. Apakah malaikat itu sebenarnya? apakah ia sesosok mahluk serupa anak kecil yang tidak berambut, bermata biru safir dan tidak bersayap? Untuk yang ini aku sempat tersenyum-senyum sendiri...sebab saat aku SD, pak guru agama dengan semangatnya menceritakan tentang kisah malaikat berbaju putih yang bersayap..tinggi besar dan melayang-layang...(sesuai penggambaran Philip Pullman juga)..saat itu aku malah bertanya-tanya, buat apa yah malaikat punya sayap, kan ia berasal dari cahaya? syukurlah ternyata Mr. Gaarder pun sependapat denganku...hehehe...
Kisah yang menyentuh ini menceritakan tentang seorang anak bernama Cecilia yang sakit parah. Suatu hari Cecilia berteman dengan malaikat bernama Ariel yang tiba-tiba saja memunculkan dirinya dikamarnya dan seperti halnya Cecilia yang tertarik kepada mahluk bernama malaikat, Ariel pun tertarik kepada mahluk bernama manusia, yang sarat akan kemampuan untuk merasakan.
Selain berisi dialog antara Cecilia dan Ariel yang cukup menggelitik dan nakal mengenai Tuhan, dunia dan surga, buku ini juga berhasil membuat aku merasa bersyukur terlahir sebagai manusia dan menempuh kehidupan di dunia yang beraneka warna. Dan pada akhirnya, meski menyita waktu tidurku malam tadi, aku senang karena buku ini telah membuat moodku yang beberapa hari ini terpuruk menjadi secemerlang biru safir mata sang Ariel...it's like I'm falling in love with mylife again...(hehehe..agak lebay yah? biarin...)
well done Mr. Gaarder...
Seperti halnya buku ini yang penuh berisi gagasan tentang hidup, dunia, Tuhan dan malaikat. Apakah malaikat itu sebenarnya? apakah ia sesosok mahluk serupa anak kecil yang tidak berambut, bermata biru safir dan tidak bersayap? Untuk yang ini aku sempat tersenyum-senyum sendiri...sebab saat aku SD, pak guru agama dengan semangatnya menceritakan tentang kisah malaikat berbaju putih yang bersayap..tinggi besar dan melayang-layang...(sesuai penggambaran Philip Pullman juga)..saat itu aku malah bertanya-tanya, buat apa yah malaikat punya sayap, kan ia berasal dari cahaya? syukurlah ternyata Mr. Gaarder pun sependapat denganku...hehehe...
Kisah yang menyentuh ini menceritakan tentang seorang anak bernama Cecilia yang sakit parah. Suatu hari Cecilia berteman dengan malaikat bernama Ariel yang tiba-tiba saja memunculkan dirinya dikamarnya dan seperti halnya Cecilia yang tertarik kepada mahluk bernama malaikat, Ariel pun tertarik kepada mahluk bernama manusia, yang sarat akan kemampuan untuk merasakan.
Selain berisi dialog antara Cecilia dan Ariel yang cukup menggelitik dan nakal mengenai Tuhan, dunia dan surga, buku ini juga berhasil membuat aku merasa bersyukur terlahir sebagai manusia dan menempuh kehidupan di dunia yang beraneka warna. Dan pada akhirnya, meski menyita waktu tidurku malam tadi, aku senang karena buku ini telah membuat moodku yang beberapa hari ini terpuruk menjadi secemerlang biru safir mata sang Ariel...it's like I'm falling in love with mylife again...(hehehe..agak lebay yah? biarin...)
well done Mr. Gaarder...
wyemu's review against another edition
3.0
Gaarder has an amazing talent for making the vagueries of Philosophy into the wonders of the world. While not as in depth as his more famous works, 'Sophie's World' and 'The Solitare Mystery' this shorter work stil contains some beautifully simple thoughts on the ways of the world, simple because they should be obvious but they're not. However, I struggled to sympathise with Cecilia's character and didn't like her as much as his child protagonists in other novels. Definitely worth reading for fans of Gaarder's but if you're new to his works I'd recommend starting with one of his more famous books as they display his talent for making philosophy engaging for all much better.
mhewza's review against another edition
3.0
A bit too festive for August and a bit too religious for this atheist, but it’s a sweet, easy read.
lou_myr's review against another edition
dark
emotional
hopeful
reflective
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? N/A
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
4.0
fioni's review against another edition
emotional
hopeful
reflective
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Loveable characters? It's complicated
3.0
Ich verstehe was das Buch vorhatte und die Aussagen dahinter. Aber ich finde, dass es sich teilweise selbst etwas zu ernst nimmt (?). Also es hält sich selbst für total tiefgründig aber ich war jetzt nicht gerade geflasht, ykwim. Außerdem klingt die Hauptfigur nicht wie ein Kind, sondern wie ein 50jähriger Typ, der versucht sich wie ein Kind anzuhören. Leider nicht das, was ich erwartet hatte.
scar_mask's review against another edition
3.0
Do escritor famoso por "Mundo de Sofia", que leva sua fama também por seus questionamentos filosóficos, era de se esperar que esse pequeno livro também trouxesse ideias e levantasse dúvidas para o leitor. A forma que Jostein Gaarder escolheu para isso foi a mais fácil e, em alguns momentos do livro, a mais cansativa: dois personagens conversando.
A pequena novella é basicamente conversas entre Cecília e o anjo Ariel, onde na conversa o autor colocou questões e expressou suas opiniões através dos personagens. Infelizmente, a história não tem um motivante muito maior do que essas conversas e visitas, ou seja, se as conversas não te interessarem no começo não tem porque continuar a leitura.
Tanto Cecília quanto Ariel são personagens inconvenientes e difíceis de lidar e, para mim, nada empáticos, parecendo diversas vezes arrogantes. Claro que suas opiniões são sempre válidas, mas nunca são convincentes o suficiente, deixando muitas questões levantadas com respostas nada satisfatórias.
A história é curta, a leitura é agradável e alguns diálogos são interessantes e envolventes (outros nem tanto). Talvez, para leitores que tenham uma visão do mundo e uma filosofia mais alinhada com as dos personagens, o livro tenha uma relevância. Pessoalmente, o livro é bom mas nada excepcional, nada ao ponto de mudar opiniões ou fazer questionar verdades.
A pequena novella é basicamente conversas entre Cecília e o anjo Ariel, onde na conversa o autor colocou questões e expressou suas opiniões através dos personagens. Infelizmente, a história não tem um motivante muito maior do que essas conversas e visitas, ou seja, se as conversas não te interessarem no começo não tem porque continuar a leitura.
Tanto Cecília quanto Ariel são personagens inconvenientes e difíceis de lidar e, para mim, nada empáticos, parecendo diversas vezes arrogantes. Claro que suas opiniões são sempre válidas, mas nunca são convincentes o suficiente, deixando muitas questões levantadas com respostas nada satisfatórias.
A história é curta, a leitura é agradável e alguns diálogos são interessantes e envolventes (outros nem tanto). Talvez, para leitores que tenham uma visão do mundo e uma filosofia mais alinhada com as dos personagens, o livro tenha uma relevância. Pessoalmente, o livro é bom mas nada excepcional, nada ao ponto de mudar opiniões ou fazer questionar verdades.
schadenfreudes's review against another edition
3.0
Reading this made me feel grateful for what I have and the things I've been able to do. I don't want to take anything for granted and this was the absolute read for people who doesn't understand quite well about life's value.